Nama Dosen : Dicky Supriatna, S.Kom, M.TI
Di posting oleh : Valen Pangestika / 201370026
Tanggal/waktu : Kamis, 5 desember 2013. 10.30-12.10
What is System Development?
System development atau informasi pengembangan sistem adalah satu set komponen dari aktivitas-aktivitas yang harus digunakan untuk membangun sistem informasi. Sistem adalah satu kesatuan dimana komponen tersebut saling berkomunikasi atau berinteraksi melaksanakan perintah untuk mencapai suatu tujuan.Sistem informasi adalah kumpulan dari hardware. software, data, orang dan prosedur yang berkerja secara bersamaan untuk menghasilkan informasi yang berkualitas.Sistem informasi berbeda dengan Tegnologi informasi. Jika sistem informasi ruang lingkupnya lebih luas, kumpulan dari hardware, software, data, orang dan prosedur sedangkan tegnologi informasi lebih pada ke teknisnya dan spesifikasinya.
System Development Phases
Pengembangan sistem sering kali di bagi menjadi kategori yang lebih besar yang di sebut dengan phases. Lalu pengembangan sistem dikelompokan kedalam phases tersebut yang biasa di sebut dengan SDLC. SDLC mengandung 5 phases yaitu :
- Planning
- Mereview kebutuhan project, sejauh mana project tersebut.(besar/kecil)
- Memprioritaskan project mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu.
- Alokasi sumber daya (hardware, software, data, orang dan prosedur)
- Project di kembangan bersama dengan team.
- untuk menganalisis biaya sesuai dengan kebutuhan
- Jika memang penting, gunakan hardware dan software
- Kembangkan sistem secara detail.
- Kembangan program, jika di perlukan
- Instal dan test sistem baru.
- Train pengguna ( ajari pengguna)
- Convert ke sistem yang baru.
- Tampilkan aktivitas maintenance
- Awasi kinerja sistem
- Assess security system
Dari kelima Phases tersebut ada Aktivitas yang sedang berjalan di dalamnya yaitu :
- Management Project
- Kelayakan
- Dokumentasi
- Mengumpulkan data dan informasi
Pengembangan sistem harus mengikuti 3 panduan umum berikut yaitu :
- Mengelompokan Aktifitas-aktifitas atau tugas-tugas ke dalam phases.
- Melibatkan para pengguna. Harus melibatkan para penggunaka karna para pengguna Sistem Informasi adalah semua pengguna baik dari internal maupun external. Hal ini penting karena 70% project sistem informasi gagal karena "involve user", 20% berhasil dan 10% tidak jelas karena banyak yang menganggap " pakai sajalah daripada mubazir" padahal pengunaanya tidak sesuai. Banyak sebab mengapa susah untuk melibatkan para pengguna salah satunya adalah karena malas mengajak dan para pengguna yang sok sibuk sehingga akhirnya hanya mengira-ngira saja.
- Mendefinisikan Stadart.Standart adalah kumpulan peraturan dan prosedur organisasi yang diharapkan para karyawan menerima dan mengikutinya.
Siapa sajakah yang berpartisipasi dalam pengembangan sistem?
Pengembangan sistem harus memuat atau melibatkan perwakilan dari masing-masing depatment yang terkait.Contohnya : Di bagian accounting yang menjadi perwakilan adalah orang yang paling mengerti bisa seorang manager. Ia harus menjadi key user.
Pada gambar di atas di terdapat sistem analis. Sistem analis adalah seorang perantara baik dari user1 ke user lainnya, dari teknis ke non teknis dan sebaiknya harus dapat beradaptasi. Tuga dari seorang sistem analis adalah menterjemahkan agar tidak terjadi salah paham dari user 1 ke user lainnya. Contohnya : Orang accountan protes dengan menggunakan bahasa accountan kepada orang teknis, orang teknis belum tentu mengerti maka disinilah tugas dari sistem analis.
Project Management
Project Management adalah proses merencanakan, schedule, dan mengkontrol aktivitas-aktivitas selama pengembangan sistem berlangsung. Project harus di awasi dan di kelola. Seorang project leader harus dapat mengidentifikasi elemen-elemen berikut :
- Scope atau ruang lingkup. Contohnya : seorang arsitek ada sebidang tanah, di atas tanah itu ingin di bangun apa.
- Aktivitas yang akan di lakukan. Contohnya : dalam membuat ruang tamu di rumah harus di lakukan survei terlebih dahulu.
- Estimasi waktu di setiap aktivitas. Mengetahui waktu yang akan di butuhkan dalam melakukan sebuah project.
- Estimasi biaya di setiap aktivitas. Mengetahui biaya yang akan dibutuhkan dalam menyelesaikan suatu project.
- Urutkan aktivitas. Urutkan aktifitas yang paling penting terlebih dahulu. Harus ada tahapan yang jelas.
- Aktivitas yang bisa di tempat yang sama. Kerjakan aktivitas atau tugas yang dapat di kerjakan di tempat yang bisa di gunakan untuk mengerjakan aktivitas tersebut secara bersamaan untuk menghemat waktu.
Selain Chart Gantt ada juga Chart Pert yang dapat digunakan untuk merencanakan hubungan waktu.
Feasibility Assessment
Feasibillity adalah mengukur seberapa cocok pengembangan dari sistem tersebut di dalam suatu organisasi. 4 test untuk mengevaluasi feabilitas sebuah project yaitu :
- Operational Feasibility. Mengukur bagaimana Sistem Informasi itu akan berkerja dengan baik.
- Schedule Feasibility. Mengukur bagaimana Sistem Informasi sesuai dengan jadwal, jika tidak sesuai dengan jadwal harus di persempit ruang lingkungnya.
- Technical Feasibility. Apakah dari sisi teknis dapat di penuhi hardware, software, orang, data dan prosedur.
- Economic Feasibility. Mengukur layak atau tidak layak project tersebut dari sisi harga dan benefit.
Dokumentasi
Dokumentasi adalah kumpulan dan kesimpulan dari data dan informasi. Project notebook berisi semua dokumen untuk project tunggal. Project tunggal biasanya untuk user dan IT.
Teknik Mengumpulkan data dan informasi
Selama pengembangan sistem, para anggota team project mengumpulkan data dan informasi. Sistem analis dan IT profesional menggunakan beberapa teknis untuk mengumpulkan data dan informasi, yaitu dengan :
- Mereview dokumentasi. Mempelajari dari laporan-laporan yang sudah di cetak, catatan, hasil presentasi, atau hasil meeting. Adapun keuntungan dan kelemahan dari teknik ini. Keuntungannya yaitu data sudah terstruktur sedangkan kelemahannya yaitu kebutuhan-kebutuhan user tidak tertuang.
- Observasi. Mengawasi bagaimana pekerjaan di lakukan. Teknik untuk dilakukannya survey. Keuntungannya yaitu dapat melihat proses perkerjaan secara real. Sedangkan kelemahanya yaitu Tidak menggambarkan keseharian secara real.
- Survey. Untuk mengumpulkan data dan informasi dari banyak orang, sistem analis. Pelaksanaan penelitian.
- Interview. Interview dapat mengumpulkan data dan informasi yang paling penting untuk sistem analis. Kelebihannya yaitu dapat menggali informasi kebutuhan lebih dalam karena lebih ekslusif. Sedangkan kelemahannya yaitu membutuhkan waktu yang lama.
- Sesi JAD.
- Research. Melakakan pencarian informasi melalu koran, majalah komputer, web dan sebagainya.
Pengguna mungkin meminta sebuah pengembangan sistem yang baru atau yang sudah di modifikasi. Organisasi mungkin ingin mengimprove hardware, software, atau teknologi lainnya yang termasuk dalam pengembangan sistem. Management atau pemerintahan juga mungkin meminta perubahan.
Berikut adalah penjelasan mengenai ke-5 phases yang sudah di jelaskan di atas :
Planning Phase (Tahap Perencanaan)
Tahap Perencanan adalah langkah awal sebuah project membuat streering committee. Dalam tahap perencanaan, ada 4 aktivitas yaitu :
- Mensortir penting atau tidak project tersebut.
- Skala prioritas.
- Alokasi Sumber Daya.
- Bentuk team pengembang proyek.
Analysis Phase (Tahap Analisis)
Dalam Tahap analisis ada 2 bagian yaitu (1) Preliminary Investigation (2) Menampilkan detail analisis.
- Preliminary Investigation (investigasi awal) adalah harus tahu jelas permasalahan, kita harus mengetahui mengapa harus membuat sistem. Bertanya pada user apa yang mereka inginkan.
- Detail analisis, mempunya 3 aktivitas yaitu (1) mempelajari bagaimana sistem yang sedang berjalan berkerja: (2) menentukan apa yang pengguna inginkan, butuhkan, dan yang bersangkutan; dan (3) Merekomendasikan solusi.
- Packaged Software adalah mass-produced, copyrighted, yang tersedia untuk dijual.contohnya: myob.
- Custom Software adalah sofware yang dapat di buat sendiri oleh pengguna
- Outsourcing.
Design Phase (Tahap Desain)
Dalam tahap desain terdapat 2 aktivitas yaitu :(1) Mendapatkan hardware dan software; (2) Mengembangkan semua detail sistem informasi yang baru atau yang di modifikasi.
Implementation Phase (Tahap Implementasi)
Tahap Implementasi adalah membangun sistem baru atau yang di modifikasi kemudian di kirim ke pengguna. Dalam Tahap Implementasi ada 4 aktivitas yaitu :
(1) Pengembangan program ;
(2) Menginstal dan test sistem baru ;
(3) Mengajarkan kepada pengguna;
(4) Convert ke sistem yang baru. Ada 4 strategi yaitu;
- Direct Conversion. Pengguna berhenti mengguana sistem yang lama dan memulai menggunakan sistem yang baru. Keuntungannya yaitu, lebih simple, buang yang lama ganti yang baru. Sedangkan kelemahannya jika ternyata sistem yang baru tidak sesuai tidak ada back up.
- Parallel Conversion. Sistem yang lama masih berjalan sejalan dengan sistem yang baru untuk waktu yang spesifik. Keuntungannya yaitu, Ada backup sistem. Sedangkan Kelemahannya yaitu, effort yang di gunakan lebih tinggi karena menggunakan 2.
- Phased Conversion. Masing-masing mengconvert lokasi pada waktu yang terpisah.
- Pilot Conversion. Hanya 1 lokasi yang menggunakan sistem yang baru, sehingga dapat di test.
Operation, Support, and Security Phase (Tahap Operasi, Support dan Keamanan)
Dalam Tahap operasi, support dan keamanan terdapat 3 aktifitas yaitu :
- Menampilkan aktifitas maintenance
- Mengawasi performance sistem
- Assess Keamanan sistem.
- Mengidentifikasi semua informasi aset dari organisasi termasuk hardware, software, dokumentasi, prosedur, orang, data, fasilitas, dan supplies.
- Mengidentifikasi semua resiko keamanan yang mungkin membuat informasia aset hilang.
- Untuk setiap resiko, identifikasi keamanan yang ada untuk mendeteksi, prevent, dan recover dari kehilangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar